SEIMBANG.COM - Memiliki tato memang kini tak lagi berkonotasi dengan kriminal atau orang yang bebas, bahkan seni merajah kulit ini dianggap sebagai aksesori untuk mewakili jati diri.
Jika Anda juga tertarik untuk membubuhkan tato pada tubuh Anda, ketahui dulu apa saja dampaknya bagi kesehatan. Apalagi, kebanyakan orang yang membuat tato di usia muda cenderung menyesalinya di kemudian hari.
Berikut adalah beberapa hal seputar tato dan dampaknya dalam jangka panjang.
Tinta masuk ke dalam kulit
Sebagian tinta tato bisa bersifat toksik, bahkan ada yang mengandung zat karsinogenik (memicu kanker). Dalam penelitian tahun 2012 di Denmark ditemukan, satu dari lima tinta tato mengandung zat karsinogenik dan mayoritas tidak memenuhi standar keamanan internasional dalam hal komposisi tinta.
Penelitian yang dilakukan di Eropa juga menunjukkan adanya komponen tidak aman dalam tinta tato, misalnya barium, merkuri, tembaga, dan lain sebagainya.
Food and Drug Administration (FDA) juga menyebut bahwa pigmen yang dipakai dalam tinta tato merupakan bahan yang dipakai dalam industri, seperti tinta printer atau cat mobil. Saat ini juga diteliti apakah pigmen dan zat-zat itu bisa dipecah oleh tubuh dan dampaknya dalam jangka panjang.
Memengaruhi tes medis
Tinta yang berbahan dasar metal bisa bereaksi dengan MRI. Dalam beberapa kasus langka juga diketahui ada pasien yang mengalami luka bakar karena tatonya bereaksi dengan MRI.
Risiko infeksi
Jenis infeksi yang banyak ditemui terkait dengan tato adalah bakteri staphylococcus aureus atau pseudomanas akibat kurangnya sterilisasi alat-alat tato. Infeksi bakteri itu bisa berbahaya karena seringkali resisten pada pengobatan.
Gangguan kulit juga bisa timbul dari efek samping tato, misalnya gatal-gatal serta reaksi mirip penyakit lupus pada kulit.
Jenis infeksi yang paling berbahaya tentu saja hepatitis yang bisa menular melalui jarum yang tidak steril. Itu sebabnya Palang Merah Amerika tidak menerima donor darah dari individu yang mendapatkan tato di tampat yang tidak terdaftar resmi.
Sebagian sulit dihapus
Teknologi laser yang ada saat ini memiliki keterbatasan dalam hal warna yang bisa dihapus dari tinta tato. Orang dengan kulit gelap dan terpigmentasi juga seringkali tidak berhasil menghapuskan tatonya dengan laser.
Selain itu, tato yang menempati area cukup luas di tubuh juga membutuhkan beberapa kali sesi penghapusan. Bahkan, ada yang butuh beberapa tahun sebelum dapat dibersihkan sempurna. Padahal, metode laser sendiri memiliki efek samping, termasuk nyeri, bekas luka, atau borok.