-->
logo

Labels Results No. (ex: 7)

Diberdayakan oleh Blogger.

Populer Tahun ini

Populer Minggu ini

Populer Bulan ini

Label Mobile

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Kategori Berita

Cari Berita

Like Facebook

Minggu, 27 November 2016

Simak, 6 Persamaan Fidel Castro & Soekarno Bikin Greget

Simak, 6 Persamaan Fidel Castro & Soekarno Bikin Greget

SEIMBANG.COM - Fidel Castro memiliki sejarah yang cukup erat dengan Indonesia, terkhusus dengan mantan Presiden Soekarno. Fidel Castro, mantan presiden sekaligus revolusioner komunis Kuba meninggal dunia pada Sabtu (26/11). Pria kelahiran Birán, Kuba 90 tahun lalu ini memang sudah lama mengalami gangguan kesehatan, bahkan pernah menjalani operasi usus buntu pada Juli 2006.

Seiring menurunnya kondisi kesehatan tersebut, Fidel Castro menyerahkan kekuasaan presiden yang dia mulai pada tahun 1976 kepada sang adik, Raúl Castro pada tahun 2008.

Nah, ternyata Fidel Castro memiliki sejarah yang cukup erat dengan Indonesia, terkhusus dengan mantan Presiden Soekarno. Menurut penelusuran dari berbagai sumber, Sabtu (26/11), Castro dan Soekarno punya kesamaan, lho. Mau tahu apa aja? Cek di bawah ini, ya.

1. Tokoh revolusioner.

Soekarno adalah bapak bangsa Indonesia. Walaupun nggak tersemat sebagai pahlawan revolusioner, melainkan bapak atau pahlawan proklamator, tapi presiden pertama Indonesia ini punya semangat mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Tentu hal ini tak lepas dari sinergi para tokoh bangsa dan masyarakat Indonesia kala itu untuk membebaskan diri dari tangan penjajah.

Sama halnya dengan Soekarno, Castro juga melakukan gerakan revolusioner demi kesejahteraan rakyat Kuba. Kalau Soekarno memperjuangkan Indonesia lepas dari penjajah asing, maka Castro berupaya membebaskan Kuba dari pemerintahan yang korup di bawah rezim Fulgencio Batista.

2. Punya ideologi yang sama.

Castro dan Soekarno memiliki ideologi negara yang sama. Castro adalah tokoh revolusioner komunisme garis keras. Bahkan dia menjadikan Kuba sebagai negara dengan paham komunisme Marxisme.

Hal tersebut sama seperti Soekarno yang sempat cenderung mengikuti paham kiri, komunisme ini. Namun komunisme di sini jangan diidentikkan dengan peristiwa berdarah G30S/PKI ya, guys. Melainkan pandangan Marxisme yang kalau secara sederhana dapat diartikan sebagai paham yang menekankan perubahan sosial dimulai dari buruh atau kaum proletar demi adanya kesejahteraan semua lapisan masyarakat. Paham komunisme ini adalah bentuk protes terhadap kapitalisme. Seperti kamu tahu, kapitalisme identik dengan kepentingan swasta atau perseorang dan adanya kasta borju dan proletar.

3. Anti-Amerika.

Kenapa Castro dan Soekarno anti-Amerika? Dalam hal ini mereka sama-sama nggak setuju dengan paham-paham seperti kapitalisme dan imperialisme yang dianut Amerika. Apalagi dengan paham yang dianut Amerika tersebut terwujud ke polah negara adi daya itu untuk turut campur urusan dalam negeri Indonesia maupun Kuba. Hal ini membuat Castro dan Soekarno berang dengan tingkah Amerika.

4. Ganteng dan karismatik.

Ya, siapa yang memungkiri kalau Soekarno itu gantengnya karismatik? Selain dikenal sebagai orator ulung, diplomat yang andal, pengambil kebijakan yang tegas, Soekarno juga punya daya tarik tersendiri di mata para wanita. Buktinya, ada sembilan wanita yang datang dan pergi dalam hidupnya.

Demikian dengan Castro. Sebagai kepala negara, saat berkunjung atau di negaranya sendiri, dia dikelilingi banyak wanita. Parasnya juga tampan semasa muda. Dia memiliki sembilan anak dari lima wanita.

Putra pertamanya yaitu Fidel Castro Diaz-Balart atau Fidelito yang sangat mirip dengan ayahnya. Selanjutnya Alina Fernandez yang merupakan hasil perselingkuhan Fidel dengan sosialita Havana ketika ia bersembunyi pada 1950.

Lima anak Fidel Castro selanjutnya berasal dari istri Dalia Soto del Velle yang dinikahinya pada tahun 1960-an. Ia juga disebut mempunyai dua anak laki-laki dan perempuan dari dua perempuan lain sebelum berkuasa.

5. Selamat dari percobaan pembunuhan.

Ini nih yang bikin ngerasa serem. Sebagai tokoh yang frontal memperjuangkan kemerdekaan dan kesejahteraan rakyat dan negara, tampaknya banyak mereka-mereka para antagonis yang sengit. Castro sudah 634 kali selamat dari percobaan pembunuhan, termasuk yang didalangi oleh Central Intelligence Agency (CIA) dan organisasi Amerika lainnya.

Ia pernah dicoba dibunuh dengan pil racun, cerutu racun, hingga memberi bedak yang membuat jenggot salah satu dari 100 orang berpengaruh sepanjang masa versi Majalah Time ini, rontok dan melemahkan popularitasnya.

Sementara itu, Soekarno disebutkan pernah mengalami percobaan pembunuhan sebanyak tujuh kali. Pada 30 November 1957, dia pernah hampir diledakkan dengan granat di Perguruan Cikini, tempat anak-anaknya sekolah. Pernah pula Soekarno jadi sasaran penembakan di Istana Presiden pada 9 Maret 1960 oleh Letnan AU yang telah dipengaruhi Permesta, Daniel Maukar. Tapi untungnya kala itu Soekarno sedang rapat di gedung sebelah Istana Presiden. Selain itu, beberapa upaya peledakan menggunakan granat maupun penembakan lainnya. 

6. Pernah dipenjara.

Castro pernah mendekam di dalam penjara akibat melakukan kudeta terhadap rezim Fulgencio Batista yang kala itu korup dan semena-mena. Dia pun dipenjara selama 15 tahun, tapi tak sampai selesai akhirnya Castro bebas.

Sedikit berbeda dengan Castro, Soekarno pernah dipenjara dalam arti bukan masuk ruang jeruji besi. Soekarno pernah dijegal dan haknya sebagai presiden dilucuti perlahan saat pemerintahan Soeharto. Bahkan Soeharto menjadikan Soekarno sebagai tahanan rumah. Tak lebih mudah ketimbang di dalam bui, menjadi tahanan rumah membuat Soekarno terasing karena dilarang bertemu tamu, membaca koran, mendengar radio, menonton televisi, bahkan dijenguk anggota keluarga juga tak boleh. Kecuali waktu itu salah satu putrinya, Rahmawati dan dokter Kepresidenan Prof Dr Mahar Mardjono.

Komentar Pembaca

loading...