-->
logo

Labels Results No. (ex: 7)

Diberdayakan oleh Blogger.

Populer Tahun ini

Populer Minggu ini

Populer Bulan ini

Label Mobile

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Kategori Berita

Cari Berita

Like Facebook

Minggu, 27 November 2016

Berikut Hal Buruk Yang Bisa Saja Terjadi Jika Anda Terlalu Pintar

Berikut Hal Buruk Yang Bisa Saja Terjadi Jika Anda Terlalu Pintar

SEIMBANG.COM - Orang bilang selalu ada dua sisi dalam satu hal. Begitu juga dengan kepintaran. Ada beberapa hal buruk yang bisa terjadi jika kita terlalu pintar.

Sebagian besar orang mungkin mengira bahwa dengan IQ yang lebih tinggi, orang akan maenjadi lebih pintar dan lebih bahagia. Namun, ada saatnya ketika kepintaran ini justru membuat kita mendapatkan hal yang buruk. Inilah beberapa diantaranya.

1. Anda lebih sering berpikir ketimbang merasakan

Untuk sebagian besar orang pintar, mereka bisa mengatakan emosinya tanpa benar-benar merasakan emosi tersebut. Ia bisa saja merasakan satu emosi kemudian memikirkannya dan mengatakannya begitu saja.

Orang yang pintar secara verbal biasanya akan langsung menerjemahkan perasannya ke dalam kata-kata dan seringkali hal itu tanpa disertai perasaan. Bagi orang yang belum memahaminya, hal ini bisa terdengar kasar dan tidak berperasaan. Bagi orang pintar, hal ini wajar saja karena ia memang sedang menjelaskan emosinya secara verbal.Bagi orang-orang yang pintar, mereka juga sering merasa tak perlu banyak menggunakan perasaan. Mereka akan menyelesaikan masalah dengan logika dan kepintarannya.

2. Orang lain merasa terganggu ketika dikoreksi

Terkadang orang pintar memiliki tendensi untuk memperbaiki setiap kesalahan yang ia temui, begitu juga dalam pembicaraan. Ketika ada orang yang salah berkata, orang pintar akan berusaha membenarkan. Hal ini bisa menjadi hal yang buruk. Tidak semua orang senang dikritik. Karena itulah, orang-orang mungkin akan menjauhi orang pintar. Orang pintar ini tentu akan sulit mendapatkan teman.

3. Orang berekspektasi tinggi 

Orang pintar selalu mendapatakan tekanan dari lingkungan disekitarnya. Tak peduli orang ini sedang sedih atau stress, orang-orang akan terus merasa orang pintar harus berprestasi dan menunjukkan kepintarannya. Hal ini terkadang menjadi sumber stress tersendiri bagi orang yang pintar. Bagaimana bila aku tak bisa berprestasi lagi?

Kecenderungan ini juga sering mendorong orang pintar untuk tidak berani mengambil risiko. Mereka takut bila gagal, orang akan menghakimi mereka dan menghina. Anak-anak yang sangat pintar juga harus dihadapi dengan hati-hati oleh orangtua. Banyak anak akhirnya hanya berfokus pada kesuksesan dan pencarian apresiasi saja. Mereka tak lagi melakukan apa yang mereka sukai dan apa yang mereka inginkan lagi. 

4. Kurang menghargai makna kerja keras

Orang-orang yang pintar tidak terlalu memahami apa arti kerja keras. Mereka tak perlu bekerja dan belajar terlalu keras untuk memahami atau menyelesaikan sesuatu. Hal ini membuat mereka menjadi orang yang sulit memahami perjuangan orang lain.

Banyak orang yang sangat pintar sehingga mereka merasa tak perlu berjuang untuk mencapai sesuatu. Pemikiran semacam ini kemudian bisa sangat berbahaya bila diterapkan pada dunia kerja. Etos kerja bisa bubrah jika dalam satu perusahaan semua orang pintar di dalamnya tak mau bekerja keras. 

5. Berpikir dengan berlebihan

Inilah satu hal yang selalu terjadi pada orang yang terlalu pintar; berpikir dengan berlebihan. Orang pintar selalu mempertanyakan setiap hal. Hal yang sangat sederhana hingga hal yang sangat abstrak, semuanya dijadikan pertanyaan dalam diri orang pintar. Bagi mereka, semua hal ini membutuhkan jawaban. Orang pintar selalu ingin tahu tentang segala hal di dunia ini. Padahal, orang-orang biasa bahkan tak pernah memikirkan hal tersebut sekalipun.

Orang pintar mungkin mempertanyakan mengapa ada kehidupan? Mengapa orang menderita? Mengapa dunia selau berada dalam kekacauan? Ada banyak hal abstark yang selalu berputar-putar di kepala orang pintar.

Saat akan mengambil keputusan, orang pintar juga selalu berpikir dengan sangat detail. Hal ini tentu baik bila tidak dilakukan secara berlebihan. Ketika orang pintar terlalu idealis, ia bisa jadi tak pernah mengambil keputusan apa-apa sebab merasa pertimbangannya masih belum matang.

6. Merasa kurang dan kurang

Kecenderungan orang pintar adalah mereka merasa tidak cukup pintar. Makin banyak kita belajar, makin banyak hal yang kita sadari belum kita ketahui. Orang pintar selalu merasa mereka belum cukup banyak belajar. Ketika dihadapkan pada ujian, mereka mungkin merasa tidak cukup bisa menjawab walaupun nilainya sudah terbaik diantara orang-orang lainnya. 

Seperti itulah hal-hal yang selalu dialami oleh orang pintar. Terkadang, kepintaran juga membawa dampak yang tak baik untuk kita.

Komentar Pembaca

loading...