SEIMBANG.COM - Merek lampu Serip sudah mulai dijual di Indonesia. Dengan konsep organik, Serip menjual lampu seharga Rp 10 juta hingga puluhan miliar rupiah dan laris manis.
Lampu ini dibuat secara kostumisasi dengan tangan. Lampu tersebut memang khusus untuk masyarakat menengah ke atas.
"Terus terang karena kisaran harganya kompetitif dan nggak mahal sekali. Masih terjangkau untuk kelas menengah. Mulai dari Rp 10 juta sampai puluhan miliar ada," ujar Presiden Direktur PT Serip Amadoran Indonesia, Martin Lim, kepada Kompas.com, di Jakarta Design Center, Kamis (24/11/2016).
Menurut Martin, sejak dijual pada April 2016 respons terhadap Serip cukup baik. Ia bahkan beberapa kali kehabisan stok dan menunda acara pembukaan lantaran tidak ada lampu yang bisa dipajang.
Lampu seharga miliaran rupiah laris manis
Lampu Serip asal Portugal yang harganya bisa miliiaran rupiah.
Kebanyakan pembeli menginginkan Serip dipasang di rumah. Jumlah pembeli dari segmen residensial mencapai 70 persen.
Sementara dari kalangan pengelola atau pengembang hotel, masih dalam tahap pemesanan desain.
Biasanya, mereka menginginkan desain khusus sehingga membutuhkan waktu. Berbeda dengan pembeli dari residensial, mereka cenderung membeli barang yang sudah jadi.
"Desain khusus membutuhkan waktu cukup lama. Standarnya pemesanan 3 bulan, yang lama desain gambarnya," kata Martin.
Lampu seharga miliaran rupiah laris manis
Lampu Serip asal Portugal.
Ia menjelaskan waktu 3 bulan tersebut mencakup proses desain 1 bulan-1,5 bulan, produksi 1 bulan, dan pengiriman 1 bulan-1,5 bulan. Fitur Serip yang paling utama adalah karena artistik.
"Orang beli Serip bukan seperti orang beli lampu, tetapi seperti beli karya seni saja," kata Martin.
Desain Serip tidak berbentuk kotak atau lingkaran. Namun, Serip mengambil inspirasi dari alam.
Ada yang berbentuk seperti ranting pohon dan tetesan air. Adapun materialnya, Serip dibuat dari perunggu dan tembaga.
Material ini menjamin anti-karat sehingga cocok untuk Indonesia yang beriklim tropis dengan kelembaban tinggi.